Situasi pandemi covid–19 menyulitkan para pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya, termasuk koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah (KSPPS) di Kabupaten Magelang – Jawa Tengah bernama Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Amman. Selama ini BTM Amman membina para anggota pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Banyak di antara usaha dari para anggota mengalami kemacetan dalam mengangsur pinjaman. Tentu hal ini berdampak pada penurunan penerimaan pendapatan dari dana yang disalurkan kepada masyarakat selama terjadinya covid –19 ini. Melihat realitas yang demikian, manajer BTM Amman Magelang, Putro Prihatmanto melakukan langkah-langkah yang strategis agar BTM bisa survive dalam menghadapi wabah corona.
“Insyallah selama resisi ini kami menjaga secara hati-hati dan selalu mengedepankan manajemen risiko dengan baik,” tutur Putro saat dihubungi via dairing oleh redaksi Eksplore.co.id.
Langkah – langkah selain tetap beroperasi sesuai dengan standar protocol kesehatan WHO, Putro Prihatmanto menyebutkan, pertama melakukan revisi anggaran terhadap pencapaian program 2020, dengan demikian rancangan anggaran belanja (RAB) yang pernah dibuat dilakukan revisi sesuai dengan kemampuan BTM dalam situasi pandemi saat ini.
Kedua, memperkuat manajemen risiko dalam melakukan lending dan funding dalam pembiayaan, serta melakukan pendekatan efisiensi, dengan demikian tingkat kesehatan BTM menjadi skala perioritas. Ketiga, membuat perumusan strategi dalam mengidentifikasi masalah dengan analisa SWOT, dengan demikian BTM bisa dengan mudah dalam merumuskan kebijakan dalam mengoperasikan BTM di saat wabah pandemi.
Keempat, selalu melakukan supervisi secara menyeluruh terhadap praktek BTM tanpa menanggalkan legal dan regulasi yang telah direntukan dalam tatakelola BTM. “Bahkan inovasi – inovasi produk dan pelayanan adalah out put dalam menangkap ceruk bisnis yang bisa dikembangkan dalam situasi pandemi,” ucapnya.
Model dan langkah pengelolaan BTM yang demikian, kata Putro Prihatmanto, bukan hanya pada BTM Amman Magelang saja. Tapi di seluruh jaringan BTM di Jawa Tengah di bawah koordinasi KSPPS sekunder yaitu Pusat BTM Jawa Tengah semua melakukan strategi yang demikian. “Sehingga selama adanya wabah covid – 19 ini—BTM tetap normal saja dan masih memberikan pelayanan dan operasional kepada para anggota,” katanya.
Untuk mempertahankan daya kekuatan operasional selama krisis BTM Magelang telah memiliki dana cadangan sebesar 20 % – 25 % dan jika ada kendala likuiditas di tengah jalan Pusat BTM Jawa Tengah akan support, karena fungsi dari Pusat BTM Jawa Tengah adalah sebagai Apex – Syariah.
Sumber : https://www.eksplore.co.id/kiat-btm-amman-magelang-beroperasi-di-tengah-covid-19/